TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Cara Membuat Link SEO Friendly | Selamat malam sobat blogger, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat link SEO Friendly. Membuat link SEO Friendly masih termasuk ke dalam optimasi SEO on Page. Tujuan dan membuat link SEO Friendly yaitu untuk mempermudah search engine dalam merayapi blog kita sehingga postingan atau artikel yang ada di blog kita dapat dengan mudah terindex search engine khususnya google.

Cara Membuat Link SEO Friendly | ZICBLOGGER

Cara Membuat Link SEO Friendly | Untuk membuat link agar lebih SEO Friendly, kita hanya perlu menambahkan kode tag kedalam kode script link. Sebelum kita membahas bagaimana cara membuat link SEO Friendly, saya akan menjelaskan perbedaan  link biasa dan link yang sudah dioptimalkan, yaitu sebagai berikut :

Link biasa jika kita templatkan pointer diatasnya, maka tidak akan terjadi sesuatu, sedangkan link yang sudah SEO Friendly ( sudah disisipkan tag title ) jika kita tempatkan pointer mouse diatasnya, maka akan muncul sejenis tooltip. untuk lebih jelasnya, silahkan anda tempatkan pointer anda tepat diastas link berikut :

Blog Tentang SEO

Bagaimana, sekarang anda sudah tahu kan apa perbedaannya. Saya anggap anda sudah paham perbedaan antara link biasa dengan link yang sudah SEO Friendly. Sekarang kita tinggal melihat cara pembuatannya :
A. Kode link biasa :
<a href="URL Tujuan">Anchor Text</a>
Misalnya :
<a href="http://zicblogger.blogspot.com/">Blog Tentang SEO</a>
dan hasilnya seperti dibawah ini :
 


Sedangkan untuk membuat link yang SEO Friendly anda hanya perlu menyisipkan kode title kedalam kode link tersebut, untuk mengetahui bagaimana caranya, anda bisa melihat langkah-langkah berikut ini :


 
B. Kode Link yang sudah dioptimalkan

<a href="URL Tujuan" title="Judul Link">Anchor Text</a>

Misalnya :

<a href="http://zicblogger.blogspot.com/" title="Blog Tentang SEO" >Blog Tentang SEO</a>

dan hasilnya seperti dibawah ini :

Blog Tentang SEO


Bagaimana, mudah bukan? tugas saya untuk menjelaskan sudah selesai, sekarang tinggal giliran anda untuk mempraktekannya.

Read More
Diposting oleh edu on Minggu, 31 Maret 2013
0 komentar
categories: | edit post


Cara Memasukkan Posting Artikel ke dalam Menu Blog - Cara memasukkan postingan artikel baru ke dalam menu blog atau cara agar / supaya / membuat posting artikel baru bisa masuk ke dalam / di menu blog - Beberapa hari yang lalu, ada seorang blogger yang bertanya lewat pesan di fb-ku tentang bagaimana Cara Memasukkan Posting Artikel ke dalam Menu Blog. Sebenarnya hal ini sangatlah mudah, oleh karena itu jarang blogger yang membahasnya, tapi walaupun begitu demi sebuah persahabatan saya akan mengulasnya di sini, toh saya juga tidak akan rugi, hehehe.. Karena ada kata bijak yang mengatakan, kalau kita mau mengamalkan ilmu kita maka itu akan menjadikan ilmu kita semakin bertambah, bukan berkurang. Weh weh weh, malah ceramah, sorry deh... wkwkwk..
Oke langsung saja saya mulai tutorial kali ini tentang bagaimana memasukkan posting artikel ke menu blog kita. Selamat membaca...
Sebelum kita mengetahui bagaimana caranya memasukkan posting artikel ke menu blog, maka alangkah baiknya kita buat dulu menu di blog kita. Kebanyakan blog menggunakan menu horisontal, maka kali ini saya juga akan menjelaskan bagaimana caranya membuat menu navigasi horisontal dengan mudah.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apa itu Navigasi ? Navigasi adalah menu untuk penentu arah atau penunjuk posisi. Setiap blog atau situs menurut saya harus bahkan wajib memiliki menu navigasi sebagai penuntun untuk pengunjung blog kita.
Lalu bagaimana membuat menu tersebut? Berikut tutorial mudahnya

Cara Membuat Navigasi Horizontal Drop Down :
1. Masuk blogger >> Klik Template >> Edit HTML >> Lanjutkan (jangan lupa centang Expand Template Widget).
2. Cari kode ]]></b:skin> kemudian pastekan kode di bawah ini tepat di atas kode ]]></b:skin>

#NavbarMenu{background:#000000; width:960px; height:32px; color:#5A6C8C; margin:0 auto; padding:0 5px; font:bold 8px Arial, Tahoma, Verdana; border-top:1px solid #666; border-bottom:1px solid #666;}
#NavbarMenuleft{width:700px; float:left; margin:0; padding:0;}
#search{width:240px; font-size:11px; float:right; margin:0; padding:0;}
#nav{margin:0; padding:0;}
#nav ul{float:left; list-style:none; margin:0; padding:0;}
#nav li{list-style:none; margin:0; padding:0; text-shadow:1px 1px 1px #000;}
#nav li a, #nav li a:link, #nav li a:visited{color:#fff; display:block; text-transform:uppercase; margin:0; padding:9px 15px 9px; font:bold 11px Arial, Times New Roman;}
#nav li a:hover, #nav li a:active{background:#4a4d4c; color:#fff; padding:9px 15px 9px; text-decoration:none;}
#nav li li a, #nav li li a:link, #nav li li a:visited{background:#000000; width:150px; color:#e5e3e3; text-transform:capitalize; float:none; margin:0; padding:3px 10px; border-bottom:1px solid #151f23; border-left:px solid #151f23; border-right:2px solid #151f23; font:normal 14px Georgia, Times New Roman;}
#nav li li a:hover, #nav li li a:active{background:#4a4d4c; color:#fff; padding:3px 10px;}
#nav li{float:left; padding:0;}
#nav li ul{z-index:9999; position:absolute; left:-999em; height:auto; width:170px; margin:0; padding:0;}
#nav li ul a{width:140px;}
#nav li ul ul{margin:-24px 0 0 170px;}
#nav li:hover ul ul, #nav li:hover ul ul ul, #nav li.sfhover ul ul, #nav li.sfhover ul ul ul{left:-999em;}
#nav li:hover ul, #nav li li:hover ul, #nav li li li:hover ul, #nav li.sfhover ul, #nav li li.sfhover ul, #nav li li li.sfhover ul{left:auto;}
#nav li:hover, #nav li.sfhover{position:static;}
#searchbox{padding:0; margin:0;}
#search input{background:#fff; color:#000; float:left ;margin:5px 0 0 10px; width:168px; padding:3px 7px; border:1px solid #cdcdcd; font:normal 11px arial, verdana, Times New Roman;}
#search .btn{background:#333; color:#fff; font-size:11px; margin:5px 0 0 3px; padding:2px; width:30px; cursor:pointer; border-left:1px solid #666; border-top:1px solid #666; border-right:2px solid #111; border-bottom:2px solid #111;}
#top{background:#f6f6f6; margin:10px auto 0; padding:10px; width:918px; border:1px solid #ccc; word-wrap: break-word; overflow: hidden; font-size:13px;}
#top a, #top a:visited{font-weight: normal; color: #00338F; text-decoration: none;}
#top a:hover{color:#cc0000; text-decoration: underline;}
#top p {font-size: 14px; font-weight: bold; padding: 0; margin: 0;}
.topleft {width: 304px; float: left; margin: 0; padding:0;}
.topleft img a, .topleft img {border:1px solid #ccc; margin: 0; padding: 1px;}
.topright {width: 600px; float: right; margin:0; padding:0; text-transform: normal;}

3. Setelah Itu Cari Kode

<b:widget id='Header1' locked='true'

Contoh :
<b:section class='art-header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>
<b:widget id='Header1' locked='true' title='RezDown7 (Header)' type='Header'/>
</b:section>

4. Copy-Paste Kode HTML yang tersedia dibawah ini tepat di bawah kode </b:section> jika ingin menempatkan Di Bawah HeaderJika ingin menempatkan di atas header paste kode di bawah ini tepat Di Atas kode
<b:section class='art-header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>

Berikut ini kodenya

<div id='outer'> 
<div id='navbarmenu'> 
<div id='navbarmenuleft'> 
<ul id='nav'> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com'>Home</a></li> 
<li><a href='#'>Artikel Seru</a> 
<ul> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Artikel Pendidikan'>Pendidikan</a></li> 
</ul></li> 
<li><a href='#'>Tutorial</a> 
<ul> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Blog'>Blog</a></li>
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Facebook'>Facebook</a></li>
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Twitter'>Twitter</a></li>
</ul></li> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Peluang Bisnis'>Peluang Bisnis</a></li>
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/11/tukar-link-di-blogaul.html'>Tukar Link</a></li>
<li><a href='#'>Download</a> 
<ul>    
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/10/download-aplikasi-aplikasi-komputer.html'>Aplikasi</a></li>
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/10/download-e-book.html'>E-book</a></li>
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/10/download-video-video-keren.html'>Video</a></li>
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/10/download-qasidah-habib-syech.html'>Qasidah</a></li>
</ul></li> 
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/10/informasi-kontak.html'>Kontak</a></li>
</ul> 
</div></div></div>
Kemudian Save Template!!
Jadi dech..

Ket : kode syntac html di atas adalah kode -kode yang saya gunakan untuk membuat menu dalam blog saya ini.
Nah, bagaimana sobat? Sampai di sini sudah faham?
Oke lanjut...
Nah, dari kode-kode syntac menu di atas, maka terlihat kalau saya menggunakan dua jenis link arahan dalam membuat menu blog yang akan saya perjelas lagi berikut ini:

 <div id='outer'> 
<div id='navbarmenu'> 
<div id='navbarmenuleft'> 
<ul id='nav'> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com'>Home</a></li> 
<li><a href='#'>Artikel Seru</a> 
<ul> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Artikel Pendidikan'>Pendidikan</a></li> 
</ul></li> 
<li><a href='#'>Tutorial</a> 
<ul> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Blog'>Blog</a></li>
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Facebook'>Facebook</a></li>
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Tutorial Twitter'>Twitter</a></li>
</ul></li> 
<li><a href='http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Peluang Bisnis'>Peluang Bisnis</a></li>
<li><a href='http://amronbadriza.blogspot.com/2011/11/tukar-link-di-blogaul.html'>Tukar Link</a></li>

dst... 


Ket :
Tulisan yang bergaris bawah adalah link arahan.
Tulisan yang berwarna biru adalah menu utama.
dan tulisan yang berwarna ungu adalah submenu.


Nah, dari kode-kode tersebut terlihat bahwa saya menggunakan dua jenis link arahan.
Berikut dua jenis link arahan yang saya gunakan dalam kode tersebut :
1. Link arahan nama label, ditandai dengan penulisan format link sebagai berikut:
http://www.domainanda.com/search/label/Nama Label
dalam menu blog ini, salah satunya saya menggunakan
http://www.amronbadriza.blogspot.com/search/label/Artikel Pendidikan
2. Link arahan menuju suatu posting, ditandai dengan penulisan format link sebagai berikut :
http://www.domainanda.com/direktori file/nama file.html
dalam menu blog ini, salah satunya saya menggunakan
http://amronbadriza.blogspot.com/2011/11/tukar-link-di-blogaul.html


dari penjelasan dia atas kita tahu bahwa kalau kita sedang posting artikel, kemudian kita masukkan artikel tersebut ke dalam nama label  yang sudah kita pasang di menu, maka otomatis postingan tersebut akan masuk ke dalam menu blog. Istilah lain label di sini adalah kategori.
Selanjutnya, misalnya ada pengunjung yang masuk ke dalam menu "Tukar Link" di blog saya ini, maka pengunjung tersebut akan diarahkan menuju link http://amronbadriza.blogspot.com/2011/11/tukar-link-di-blogaul.html yang kemudian masuk ke postingan yang berjudul "Tukar Link di Blogaul", postingan tersebut masuk di label Admin. Jadi bila saya posting artikel kemudian saya masukkan ke label Admin, maka artikel baru tersebut tidak akan masuk di menu "Tukar Link" dikarenakan dalam menu Tukar Link tersebut saya menggunakan link arahan menuju suatu posting (http://amronbadriza.blogspot.com/2011/11/tukar-link-di-blogaul.html), bukan menuju suatu Nama Label. Tapi sebaliknya, apabila saya memasukkan postingan baru tersebut ke dalam nama label yang sudah saya pasang di menu, maka postingan tersebut akan masuk di menu, misalnya postingan tersebut saya masukkan ke Label "Artikel Pendidikan", maka postingan tersebut akan masuk di menu Artikel Seru > Pendidikan.
dari penjelasan saya di atas, pasti muncul suatu pertanyaan "Lho, beberapa nama label (kategori) kan sudah dibuat, tapi kenapa yang dimasukkan ke dalam menu, tidak masuk di bagian widget kategori?
Itu mudah saja, kuncinya adalah disembunyikan. Jadi beberapa nama label yang sudah saya pasang di menu blog, di bagian widget kategori saya sembunyikan, jadi tidak muncul dua kali di halaman blog, berikut ini caranya :
Masuk ke Dasbor > Rancangan > Klik edit pada widget Kategori > Pada bagian Tampilkan, klik edit > Centang pada nama label yang tidak masuk menu blog (akan mencul di Kategori) > Klik Selesai > Simpan.

Saya kira cukup penjelasannya mengenai Cara Memasukkan Posting Artikel ke dalam Menu Blog, kurang lebihnya saya mohon ma'af...
Salam sukses...


Read More
Diposting oleh edu on Minggu, 03 Februari 2013
0 komentar
categories: | edit post


            Menegemen Strategik Pada Mustika Ratu Tbk.



Di Susun Oleh :

Badrus Sholeh        100531100052




Fakultas Ilmu Sosial Dan Budaya

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Thn 2011/2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
 
Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti  public relation, advertising,  direct selling,  sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Setelah kita memahami apa yang di maksudkan oleh IMC (integrated Marketing Communication), yang seharusnya kita lakukan adalah menciptakan usaha melalui teori yg telah di terapkan di dalam IMC itu sendiri, dan pada kesempatan ini saya mencoba meneliti tentang perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia ini dari sudut pandang IMC.
 
Industri kosmetik di Indonesia saat ini berkembang pesat, dari data International Cosmetics Clubmen menyebutkan bahwa import produk kosmetik mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 10 miliar per bulan. Bahkan, pada tahun 2006 import selama setahun mencapai Rp 1 triliun. Sementara itu untuk pasaran lokal, menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) omzet penjualan kosmetik bisa mencapai Rp 40 miliar untuk satu perusahaan besar dalam satu bulan, Darmadji, (2008).
 
PT. Mustika Ratu sebagai salah produk kosmetika tradisional Indonesia yang saat ini sudah mencapai puncaknya berusaha untuk terus menyempurnakan dan mengembangkan setiap aspek usahanya. Bila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang besar, sekitar 220 juta jiwa, dan hampir lebih dari setengahnya adalah kaum wanita, Mustika Ratu mempunyai kesempatan untuk mendominasi pasar kosmetika nasional dengan produk-produknya yang berbahan dasar alami.
 

Sayangnya image PT. Mustika Ratu sebagai kosmetika “kalangan menengah ke bawah” sampai saat ini masih melekat di benak setiap orang, sehingga hal ini dapat mengganggu promosi dan kampanye Mustika Ratu dalam menggusung kosmetika tradisional ke pasar luar negeri. Walaupun sampai saat ini, PT. Mustika Ratu tetap menjadi salah satu sponsor utama dalam Pemilihan Puteri Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan Puteri Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe, tetap saja aktivitas ini tidak mengangkat image Mustika Ratu. Produk ini biasanya dipakai oleh para artis, penyanyi ataupun model papan atas Indonesia tetapi kurang membawa Mustika Ratu ke posisi yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya isu global warning saat ini dan keadaan udara yang kotor membuat semua orang khawatir dengan keadaan kecantikan dan tubuh mereka khususnya wanita.
 
Dengan adanya peluang tersebut maka banyak perusahaan yang yang memproduksi produk kosmetika dan perawatan tubuh, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Dengan situasi dan kondisi tersebut mau tidak mau memaksa setiap perusahaan terus mengembangkan usahanya serta secara intensif memantau kondisi pesaing. Demi tercapainya misi, tujuan, dan kebijakan perusahaan tersebut, setidaknya dibutuhkan suatu rencana kerja yang bernama strategi pemasaran pada umumnya dan strategi kosmetika dan perawatan tubuh pada khususnya. Untuk menetapkan suatu strategi tersebut, perusahaaan kosmetika dan perawatan tubuh perlu mengamati lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan demikian perusahaan dapat melihat apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.



BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1.  Profil Perusahaan Mustika Ratu
PT Mustika Ratu didirikan Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 sebagai puteri yang tumbuh di dalam Kerajaan Keraton Surakarta, dibawah pengawasan kakek dan neneknya. Tradisi keluarga yang aristokrat sudah menjadi bagian hidup sehari-hari dari puteri ini sejak kecil. Dengan sangat sabar dan perhatian, puteri keraton ini mempelajari keterampilan meramu bahan-bahan alami untuk dibuat Jamu untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Dibimbing langsung oleh eyang puterinya, Mooryati tak hanya mempelajari tetapi juga mewarisi pengetahuan memilih tetumbuhan berkhasiat, serta meraciknya menjadi ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan maupun kecantikan yang selama ini hanya menjadi monopoli para bangsawan. Menginjak usia 15 tahun, Mooryati sudah menguasai teknik tata rias dengan baik. Puteri yang cekatan ini mulai membantu merias penari Bedhaya dan Serimpi yang akan pentas di Keraton.
Pada tahun 1956, Mooryati menikah dan meninggalkan kehidupan keraton yang serba dilayani. Ia mulai terjun ke masyarakat, memasuki kehidupan perkawinan dengan mendampingi dalam tugas-tugas suaminya. Dengan hidup barunya inilah, datang kesempatan untuk mengembangkan ketrampilannya. Dalam mengisi waktu luangnya, ibu muda ini membuat lulur dan jamu untuk diberikan secara cuma-cuma kepada isteri teman sejawat suami. Keterampilan Mooryati Soedibyo menjadi terkenal di kalangan ibu-ibu setempat. Ibu-ibu yang hendak mengawinkan anaknya minta tolong dibuatkan jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem lengkap, dan lain lain. Saat itu belum terlintas untuk berwiraswasta di bidang jamu dan kosmetika tradisional. Semua itu beliau lakukan semata-mata sebagai hobi, bukan bisnis. Akan tetapi, merasa senang dengan pesanan yang meningkat dari teman-temannya, pada tahun 1973 beliau memulai untuk membuatnya dalam skala besar, di garasi rumahnya, dibantu dengan dua orang pembantu.
Awal pendirian Perseroan ini pada tahun 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu Mooryati Soedibyo. Tahun 1978 Perseroan mulai menjalankan usahanya secara komersial, yaitu dengan memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam perkembangannya permintaan konsumen semakin meningkat, hingga pada tahun 1980-an Perseroan mulai mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada tanggal 8 April 1981 pabrik Perseroan resmi di operasikan. Dalam rangka memperkokoh struktur permodalan serta mewujudkan visinya sebagai perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami Berteknologi Tinggi Terbaik di Indonesia., Perseroan melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di PT. Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995. Perseroan mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 tentang Sistem Manajemen Mutu serta ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan sejak tahun 1996. Ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan.Perseroan berdomisili di Jalan Gatot Subroto Kav. 74 – 75, Jakarta Selatan dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4 Ciracas Jakarta Timur.
 
Perusahaan ini pun telah lama tumbuh berdasarkan prinsip tersebut. Produk-produk jamu dan kosmetika tradisional Mustika Ratu dibuat dari bahan-bahan alami. Hampir seluruh produk Mustika Ratu diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat, yang diwariskan turun menurun. Namun kini produk-produk ini dibuat dengan menggunakan teknik dan mesin modern yang memenuhi standar ketat kualitas dan keamanan. Berawal dari usaha rumah tangga,kini telah tumbuh menjadi perusahaan consumer products yang besar. Produk-produk Mustika Ratu kini menempati posisi puncak di pasar domestik dan diterima baik di pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Bertolak dari keberhasilan ini, perusahaan berencana untuk meningkatkan ekspor dan penetrasi ke pasar internasional.
Mustika Ratu kini memusatkan usahanya pada produk jamu dan kosmetika tradisional, yang kategori produknya  baik jenis produk maupun mereknya terus berkembang. Mustika Ratu akan terus menyempurnakan dan mengembangkan setiap aspek usahanya. Dengan ini, kami berharap untuk terus meningkatkan performa perusahaan sekaligus meningkatkan kontribusi pada masyarakat. Setelah mendapat tanggapan positif dari negara sendiri, Mustika Ratu mencoba melangkah ke mancanegara. Di tengah persaingan yang semakin ketat dan kompetitif untuk menembus pasar internasional, Mustika Ratu melakukan ekspor ke sejumlah negara. Pasar terbesar Mustika Ratu adalah Malaysia, menyusul Brunei dan Singapura. Ternyata, apa yang dimulai sebagai industri kecil dari rumah, setelah bertahun-tahun, berkembang menjadi perusahaan manufaktur yang besar. Ketekunan dan kepemimpinan Mooryati Soedibyo terbukti menghasilkan bisnis keluarga yang berhasil dibidang kesehatan dan kecantikan. Saat ini bisnis yang bermula dari bidang jamu-jamuan itu telah meluas pada bisnis perawatan kecantikan seperti SPA.
Selain daripada itu, bisnis ini telah membantu mengurangi pengangguran, dengan merekrut sekitar 3000 tenaga kerja. Dengan kata lain, Mustika Ratu turut memperbaiki taraf hidup 3000 keluarga Indonesia. Tidak hanya itu, bisnis ini juga turut menjadi kebanggaan Indonesia sebagai salah satu produk bermutu yang berbahan dasar, dibuat, dan dihasilkan dari sumber daya Indonesia, yang disukai di mancanegara. Tentu saja, ini akan membuahkan devisa bagi negara kita, dan turut berperan menjaga kestabilan ekonomi negara ini.
2.2. Analisis SWOT
a)    Strength (Kekuatan)
Produk Mustika Ratu sudah di terima baik di dalam negri maupun di luar negri, serta Pruduk Mustika Ratu banyak di gunakan oleh para artis untuk tata riasnya, ini bisa menumbuhkan minat bagi khalyak ramai untuk menggunakan produk ini dalam hal kecantikan dan kesehatan tubuh konsumen.
b)    Weakness (Kelemahan)
Image PT. Mustika Ratu sebagai kosmetika “kalangan menengah ke bawah” sampai saat ini masih melekat di benak setiap orang, sehingga hal ini dapat mengganggu promosi dan kampanye Mustika Ratu dalam menggusung kosmetika tradisional ke pasar luar negeri. Walaupun sampai saat ini, PT. Mustika Ratu tetap menjadi salah satu sponsor utama dalam Pemilihan Puteri Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan Puteri Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe, tetap saja aktivitas ini tidak mengangkat image Mustika Ratu
c)    Opportunity (Peluang)
    Perluasan pangsa pasar ke mancanegara
ü 
    Dengan menjadi sponsor utama PPI (Pemilihan Putri Indonesia)
ü
d)    Threat (Ancaman)
    Adanya para pesaing yang mulai eksis di Indonesia
ü
    Adanya promosi yang gencar dari para pesaing
ü




BAB III
PERMASALAHAN

3. Masalah Pokok
Seperti yang diketahui, mulai banyaknya produk kecantikan murah dari luar negeri yang menyerbu Tanah Air, hal ini dapat dilihat dari keikut sertaan mereka dalam pameran Cosmobeaute Indonesia 2006 yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu dan adanya perusahaan yang menerapkan Multi Level Marketing (MLM) pada produk kecantikan yang sedikitnya 80% dari 100 peserta pameran tersebut berasal dari luar negeri yang menawarkan berbagai macam produk dan peralatan kecantikan. Penurunan daya beli konsumen di karenakan adanya persaingan dari produk luar yang promosinya lebih agresif seperti memberikan katalog produk mereka sehingga konsumen dapat mengetahui produk yang ditawarkan. Hal itulah yang mempengaruhi penjualan di industri kosmetik dan perlu diperhitungkan oleh PT. Mustika Ratu dalam mempertahankan produknya agar tetap exist di pasaran.
3.1  Masalah Pokok Internal
a. SDM
Sebagai perusahaan yang memperkerjakan sekitar 3040 pegawai baik di pabrik, kantor pusat, maupun cabang-cabangnya, sebagian dari mereka sudah tergolong tua, sehingga baik secara kreativitas dan inovatif kurang mampu mengikuti permintaan pasar.
b. Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik yang terletak disekitar pasar dan kurang strategis, tidak mendukung dalam pendistribusian produk-produk Mustika Ratu. Kantor HRD yang berlokasi sama dengan pabrik, yaitu di Jl. Raya Bogor Km 26,4 Ciracas, Pasar Rebo Jakarta Timur, jauh dari kantor pusat yang merupakan pusat kegiatan, kuranglah menguntungkan baik bagi pihak internal maupun eksternal.

c. Distribusi
Saluran distribusi yang belum merata ke seluruh pelosok daerah merupakan salah satu kendala PT. Mustika Ratu dalam memasarkan produknya. Walaupun PT. Mustika Ratu memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di pulau Jawa dan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan mancanegara, tetap saja banyak ditemukannya barang kosong untuk beberapa produk di counter-counter Mustika Ratu. Khususnya untuk kawasan di luar pulau Jawa, belum adanya kantor cabang sehingga menyulitkan dalam mengukur penjualan di setiap daerah dalam mengontrol barang.
e. Bahan Baku
Di karenakan bahan yang dipakai oleh PT. Mustika Ratu adalah bahan baku dasar alami, untuk mendapatkannya tidaklah mudah, dan sangat tergantung akan iklim dan ketersediaan pasokan juga kualitas akan bahan baku tersebut. Sehingga PT. Mustika Ratu harus dapat mengantisipasi bila bahan baku tidak tersedia dan tidak memenuhi standar kualitas.
f. Produk
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu menyebabkan PT. Mustika Ratu tidak dapat fokus untuk membuat salah satu produknya menjadi “brand image”. Dan bentuk packaging setiap produknya dapat dikatakan kurang menarik, kurang praktis dan ekonomis dibandingkan dengan kompetitor sejenisnya.
3.2 Masalah Pokok Eksternal
a. Promosi
Kurangnya program promosi Above The Line, seperti di media elektronik maupun media cetak dan Below the Line (demo kecantikan, consumer promotion dsb-nya), menyebabkan produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu kurang mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas.

b. Customer Service Centre
Kehadiran Customer Service Centre dapat dikatakan tidak maksimal digunakan oleh para konsumen karena diantara mereka kebanyakan tidak mengetahui hal tersebut dan kurangnya informasi.
c. Kompetitor
Banyaknya kompetitor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menawarkan harga yang lebih kompetitif dan murah dengan hasil yang lebih maksimal merupakan kendala yang harus ditangani oleh PT. Mustika Ratu agar konsumennya tetap loyal menggunakan produk mereka.
d. Keadaan Ekonomi
Adanya krisis global memberikan dampak terhadap masyarakat untuk lebih mengutamakan kebutuhan primernya. Dengan kondisi serba sulit ini, berdampak pula pada penurunan daya beli konsumen, khususnya industri kosmetik yang hanya merupakan kebutuhan sekunder.
e. Image
Selama ini produk kosmetik Mustika Ratu dikenal sebagai kosmetika kalangan bawah, dikarenakan bentuk fisiknya yang tidak mengikuti zaman dan kurangnya peran Public Relations dalam memposisikan produk tersebut.
f. Duta Produk
Para talent yang digunakan PT. Mustika Ratu untuk mempromosikan produknya kurang sesuai dengan produk yang mereka bawakan. Dan kadang kala talent tersebut tidak dapat mempresentasikan produk tersebut dengan baik dan tidak dapat menunjukkan bahwa mereka adalah duta dari produk itu.

3.3 Strategi Perusahaan
a. Strategi Promosi
Strategi yang dapat dilakukan pihak manajemen PT. Mustika Ratu untuk memperbaiki strategi promosinya selama ini yang menggunakan endorser puteri Indonesia
 
1. Menjadikan Puteri Indonesia sebagai bintang iklan produk Mustika Ratu.
 
2. Meningkatkan kegiatan promosi diluar ajang pemilihan Puteri Indonesia.
 
3. PT. Mustika Ratu harus menginformasikan kepada masyarakat bahwa Puteri Indonesia
adalah duta PT. Mustika Ratu.
 
4. Memanfaatkan secara maksimal citra yang positif dari Puteri Indonesia.
5. Perseroan juga menjalankan program promosi secara efektif dan terarah dengan lebih
menekankan pada promosi the bottom line seperti demo kecantikan di counter-counter ,
consumer promotion melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, dan lain sebagainya.

b. Strategi Penjualan
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan penjualan ke depan, perusahaan senantiasa memperbaiki sistem pendistribusian barang agar penyebarannya dapat merata ke seluruh pelosok daerah baik melalui cabang-cabang perseroan yang dibantu dengan depo-deponya maupun dari distributor-distributor yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Perseroan juga terus meningkatkan penetrasi pasar di mancanegara yang mengalami pertumbuhan penjualan cukup besar pada tahun 2005.
 


c. Strategi Pelayanan
Di pertengahan tahun 2005, perseroan membentuk consumer service center untuk mengaplikasikan konsep-konsep pemenuhan harapan pelanggan terhadap produk-produk perseroan. Dengan adanya consumer service center ini, perseroan diharapkan dapat berinteraksi dengan konsumen akhir , pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya dapat menciptakan hubungan yang harmonis diantara mereka.
d. Strategi Pemasaran
Perseroan terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam pasar domestik dan mancanegara dengan memproduksi dan memasarkan produk untuk segala jenis usia, jender maupun tingkat social masyarakat. Sebagai pelopor kecantikan, Perseroan senatiasa mengikuti trend tat arias yang menjadi dambaan seluruh wanita Indonesia dengan meluncurkan Trend Warna 2006 “Swarna Puspa Swarga” untuk seri Mustika Ratu dan “Uniquely You” untuk seri Mustika Puteri sebagai trend setter dalam tat arias remaja.
e. Strategi SDM
Perseroan secara aktif terus mengembangkan seluruh aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia .Pengembangan usaha perseroan menuntut adanya sumber daya manusia yang handal dengan standar kualitas yang tinggi pada setiap lini organisasi.Strategi utama yang dilakukan oleh perseroan adalah membangun dan mengembangkan kapabilitas organisasi untuk mendukung pertumbuhan usaha.Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan penguasaan teknis karyawan dalam mendukung seluruh kegiatan perseroan, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
Dalam mengelola sumber daya manusia, Perseroan senantiasa mengacu kepada ketentuan yang terkandung dalam ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004.Perseroan melakukan inisiatif dengan mengadakan training yang bertujuan untuk meningkatakan motivasi dan kemampuan kerja karyawan. Selama tahun 2005 Perseroan telah mnegadakan training “The Power of Motivation and Personality”.Trainign yang dihadiri oleh 77 karyawan yang terdiri dari level Supervisor, Superintendent dan manajer tersebut bertujuan untuk memperbaiki karakter karyawan sehingga dapat berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja.
Di samping itu, Perseroan juga mengadakan training “Kiat jitu mengoptimalkan Performa Karyawan dengan prinsip Empati”.Training yang khusus ditujukan bagi para manajer ini menginformasikan tentang kiat-kiat untuk meningkatkan performa karyawan dengan prinsip empati.Dalam training tersebut dibahas cara-cara jitu untuk mengelola anak buah dan mempertahankan loyalitas bawahan dengan pendekatan empati. Selama tahun 2005 Perseroan telah mengirim 23 karyawan untuk mengikuti barbagai pelatihan maupun seminar dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kerja dari karyawan.
f. Strategi Pasar Luar Negeri
Dalam rangka memenuhi permintaan pasar luar negeri atas produk-produk perseroan. Pada tahun 2005 Perseroan telah membuka pasar ekspor baru untuk Negara China dan Pakistan.Sedangkan rencana pengembangan pasar ekspor ke depan meliputi beberapa Negara seperti Nigeria, Philipina, dan Thailand. Saat ini perseroan tengah giat melakukan strategi pemasaran khususnya di Negara Malaysia dengan meningkatkan penetrasi pasar di modern market dan menempatkan sales representative pada tiap-tiap distributor.Selain itu, perseroan juga menggiatkan aktivitas promosi above the line dan bottom the line.Sedangkan untuk Negara-negara lainnya strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan penambahan jenis item produk misalnya produk Ginteh di Arab Saudi dan produk seri Ayudara di Negara Rusia.Sedangkan di Negara Brunei Darussalam dan Hongkong, perseroan melakukan penerapan system Pareto Product sehingga persediaan produk menjadi lebih terkontrol dan service level meningkat.Disamping itu, perseroan terus meningkatkan promosi terutama kegiatan promosi below the line.
g. Strategi Distribusi
Perseroan memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di pulau Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan Mancanegara.Lalu menjadikan produk-produk perseroan tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional maupun pasar modern.Pada tahun 2005 perseroan melakukan penataan kembali system distribusi dengan pengambilalihan distributor di kota-kota besar menjadi cabang beserta depo-deponya.
 
Perseroan juga melakukan persiapan yang diperlukan dengan menggunakan tim pengiriman khusus untuk memenuhi kebutuhan produk di outlet-outlet perseroan.Selain itu, perseroan melakukan perluasan fungsi cabang denga menyediakan sarana-sarana yang canggih, dan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga target penjualan dapat tercapai dan selanjutnya dapat memberikan keuntungan yang diperlukan untuk perputaran modal kerja bagi operasional perseroan.
Dalam rangka mempercepat proses distribusi dan informasi kepada distributor dan retailer perseroan mengadakan kerjasama dengan PT.Indosat Tbk. Melalui kerjasama ini para retailer dan distributor dapat menikmati layanan menu M-Mustika Ratu melalui kartu Matrix. Menu tersebut memungkinkan para retailer dan distributor melakukan pemesanan barang, mendapatkan berita terkini mengenai perseroan serta menyampaikan saran dan masukan dengan praktis melalui telepon seluler.Dengan layanan ini diharapkan para retailer dan distributor dapat menikmati manfaat berupa penghematan waktu dan penyederhanaan prosedur pemesanan barang sehingga mempercepat proses distribusi barang ke pasar.
h. Strategi Produksi
Dalam melakukan proses produksi perseroan telah menerapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) agar hasil produksinya bisa diterima pasar local maupun mancanegara.Dalam iklim bisnis yang tingkat persaingannya sangat ketat, tuntutan produk yang sesuai dengan selera konsumen menjadi sulit karena pilihan dipasar yang sangat beragam, sehingga diperlukan produk yang berkualitas, praktis dan ekonomis. Kinerja yang optimal san efisiensi di segala bidang menjadi suatu keharusan agar pemenuhan kebutuhan konsumen tercapai.
Perseroan berupaya selalu melakukan inovasi produk baik dengan diversifikasi produk, diversifikasi pasar, penggantian kemasan, ukuran dan label sejalan dengan kebutuhan pasar, gaya hidup dan trend.Pada tahun 2005 telah diluncurkan produk trend warna untuk Eye Shadow dan Lipstick seri Mustika Ratu dan Mustika Puteri.Selain itu, perseroan melakukan penggantian kemasan Body Care Mustika Ratu dan meluncurkan produk Body Milk seri Mustika Puteri, Roll On seri Bask dan Masker 7,5 gram seri Mustika Ratu guna mendukung pengembangan produk.Perseroan juga menambah investasi mesin label dan melakukan modernisasi proses jamu untuk pembuatan Tapel, Parem, Pilis serta system pengeringannya. Perseroan selalu berupaya meningkatkan kompetensi karyawan dibidangnya masing-masing dengan melakukan training internal maupun eksternal sesuai dengan persyaratan dalam penerapan system manajemen mutu sehingga didapat produk yang berkualitas dengan biaya ekonomis karena setiap tahap proses selalu dikontrol agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang diterapkan.
Untuk meghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan, perseroan mengambil langkah-langkah strategis yang tepat agar mampu memenuhi ataupun menyesuaikan diri dengan perubahan dan keinginan pasar, seperti membuat produk dengan biaya yang lebih rendah dan kemasan yang lebih ekonomis tanpa mengurangi manfaat dan kualitas, sehingga harganya menjadi lebih kompettitif. Perkembangan usaha spa melalui system franchise masih memiliki potensi yang sangat besar, baik di dalam mauppun di luar negeri.Perubahan gaya hidup dalam masyarakat yang menuntut adanya keseimbangan antara kerja keras dan relaksasi telah menciptakan peluang-peluang dalam usaha spa menjadi potensial. Jamu sebagai salah satu produk asli Indonesia memegang peranan penting bagi perseroan di pasar ekspor, dimana hamper 80% produk ekspor perseroan adalah jamu.Oleh karena itu, perseroan tetap mengembangkan produk-produk jamu baru untuk dipasarkan ke Negara-negara tujuan ekspor.Produk jamu memiliki unique selling point yang tinggi sehingga mampu diterima dengan baik di pasar ekspor.
Dengan melakukan analisis SWOT perusahaan dapat dengan segera memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen dan mempertahankan pangsa pasarnya dari pesaing. Dengan menggunakan metode SWOT pula, penulisan ilmiah ini berujuan untuk mengetahui penentuan strategi pemasaran yang relevan bagi PT. Mustika Ratu. Tbk, serta mengetahui persaingan usaha kosmetika dan perawatan tubuh lainnya. Hasil dari analisis strategi faktor internal dan eksternal diketahui bahwa posisi Mustika Ratu berada dalam posisi pertumbuhan, posisi dimana strategi tersebut merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya diversifikasi, dengan tetap mengantisipasi tantangan dan ancaman pesaing yaitu semua perusahaan kosmetika dan perawatan tubuh baik pesaing besar, pesaing lama dan pendatang baru, serta tetap mengontrol kekuatan dan kelemahan internal serta terus melihat dan memanfaatkan peluang yang setiap saat muncul.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Banyak produk kosmetik yang bermunculan di pasaran dan persaingan semakin ketat terutama dalam produk kosmetik dalam memberikan penawaran – penawaran yang menarik sehingga dapat mempengaruhi konsumen, hal ini yang menyebabkan salah satu factor yang menyebabkan penurunan daya beli konsumen. Hal ini merupakan kendala yang sangat berat yang dihadapi salah satu perusahaan kosmetik ternama yaitu PT Mustika Ratu dalam mempertahankan produknya dan menjaga kepercayaan konsumennya dalam produk – produknya. Kendala tersebut muncul dari dua aspek yaitu dari aspek internal dan aspek eksternal diantaranya yaitu kurangnya tenaga SDM yang muda yang masih banyak pemikiran kreatif, lokasi perusahaan yang kurang strategis, kurangnya promosi – promosi, kemasan produk yang kurang menarik sehingga konsumen beralih ke produk yang lain, kurang tanggap dalam merespon selera pasar, dsb.
 
Dengan mempertimbangkan banyak factor di atas PT Mustika Ratu harus segera mengambil solusi yang terbaik dengan beberapa cara yaitu dengan tanggap merespon selera pangsa pasar apa yang dibutuhkan atau apa yang sesuai dengan trend saat ini, membuat kemasan yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya dalam jangka waktu lama dengan tetap memperhatikan komposisi dan keamanannya, dengan promosi – promosi seperti sebagai sponsor utama dalam Pemilihan Putri Indonesia (PPI), dan tetap mempertahankan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) sehingga aman dikonsumsi oleh wanita dan ramah lingkungan.





Refrensi
1.http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran_terpadu
2.  www.mustika-ratu.co.id
3. http://library.gunadarma.ac.id/
4. http://elibrary.mb.ipb.ac.id/
5. http://www.detikfinance.com
6. www.idx.co.id



Read More
Diposting oleh edu on Rabu, 14 November 2012
0 komentar
categories: | edit post


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA (FISIB)
PRODI ILMU KOMUNIKASI
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, Madura 69162


UJIAN TENGAH SEMESTER
    Tahun Akademik 2012/2013


Mata Kuliah          : Komunikasi Lintas Budaya (C)
Mahasiswa             : Badrus Sholeh (100531100052)
Hari/Tanggal          : Kamis, 25 Oktober 2012
Waktu                    : 07:30 – 09:00
Ruang                    : FH 01
Sifat                       : Take Home Exam
Perihal                    : Jawaban UTS KLB



1. Budaya-budaya yang barbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung potensi komunikasi lintas budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu.
Perbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau timbul kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau pertentangan antar etnis.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain, mengetahui prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya dan mempraktekkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kebutuhan untuk mempelajari komunikasi lintas budaya ini semakin terasakan karena semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan berbagai ras, suku bangsa, agama, latar belakang daerah (desa/kota),latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
1.1    Alasan mempelajari Komunikasi Lintas Budaya adalah sebagai berikut;
Untuk memerinci alasan dan tujuan mempelajari komunikasi lintas budaya Litvin (1977) menyebutkan beberapa alasan diantaranya sebagai berikut:
a.    Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan.
b.    Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda.
c.    Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.
d.    Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
e.    Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.
f.    Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain.
g.    Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.
h.    Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
i.    Pengalaman-pengalaman antar budaya dapat menyenangkan dan menumbuhkan kepribadian.
j.    Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.
k.    Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah menyusahkan atau memudahkan.
l.    Situasi-situasi komunikasi antar budaya tidaklah statik dan bukan pula stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa membuatnya siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang efektif dan saling memuaskan.

1.2 Sedangkan mengenai tujuan mempelajari komunikasi lintas budaya, Litvin (1977) menguraikan bahwa tujuan itu bersifat kognitif dan afektif, yaitu untuk:
a.     Menyadari bias budaya sendiri
b.     Lebih peka secara budaya
c.  Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
d.     Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
e.     Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
f.     Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.
g.     Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
h.     Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri:asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.
i.     Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya.

2. Menjadi Manusia Antar Budaya 
Pengertian manusia, budaya dan bahasa
•    Dipandang dari sudut linguistik, manusia tidak lahir bebas. Manusia mewarisi suatu bahasa yang penuh dengan ungkapan-ungkapan pelik, kata-kata kuno dan bahasa yang membosankan.
•    Setiap masyarakat memiliki kebudayaan dan setiap masyarakat yang berkebudayaan berarti memiliki bahasa.
Kosa kata
•    Orang-orang eskimo dapat menggunakan kira-kira 20 kata untuk menyebut wujud-wujud salju yang berlainan. Orang yang berbahasa inggris hany dapat membedakan salju yang lengket, hujan es bercampur salju, dan es.
•    Orang inggris memiliki beberapa kata untuk mengartikan kuda (horse). Binatang ini bisa disebut chessnut (kuda cokelat kemerah-merahan), mare (kuda betina), atau stallion (kuda jantan). Sudah tentu anda dan saya tidak bisa melihat seekor kuda yang ada dalam pikiran orang inggris adalah mare.
Idiomatik
•    masing-masing anggota mempunya makna hanya jika bersama (anggota) yang lain.
•    Misal: frase "kambing hitam" dalam kalimat " Dalam peristiwa itu hansip hanya menjadi kambing hitan".
•    Kadang-kadang idiom merupakan bahasa dan dialek yang khas, yang menandai suatu bangsa, suku, atau kelompok.
•    Idiomatik adalah segala hal yang berhubungan dengan idiom sesuai dengan kekhususan bahasa.
Gramatikal-Sintaktikal
Konsep yang menerangkan bahwa setiap bahasa memiliki tata bahasa dan ilmu tentang sintaksis, ilmu tentang kalimat.
Pengalaman Berbahasa
•    Kata-kata dalam setiap bahasa berkembang sesuai dengan pengalaman berkomunikasi dengan orang atau media lain.
•    Pengalaman berbahasa dari TV atau radio mendorong orang untuk berbahasa yang baik dan benar, tetapi sebaliknya juga mempengaruhi kita untuk menggunakan kata-kata asing yang mungkin tidak proporsional.
Batasan dan peranan manusia antar budaya

Menurut Gudykunst dan Kim
    Manusia antar budaya adalah orang yang telah mencapai tingkat dalam proses antar budaya yang kognisi,  afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologi suatu budaya.
Menurut Adler
    Manusia multibudaya adalah orang yang identitas dan loyalitasnya melewati batas-batas kebangsaan dan komitmennya bertaut dengan suatu pandangan bahwa dunia ini adalah komunitas global.
Menurut Adler
   Identitas manusia multibudaya tidak berlandaskan pada "pemilikan" yang mengisyaratkan memiliki atau dimiliki budaya, tetapi berlandaskan pada kesadaran diri yang mampu bernegosiasi tentang rumusan-rumusan realitas yang baru.

   Peranan manusia antarbudaya dewasa ini untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang-orang yang berbeda budaya.
Pendidikan Manusia Antar Budaya
•    Usaha untuk menanggulangi konflik antar budaya adalah dengan pendidikan manusianya.
•    Melalui pendidikan dapat menciptaakan generasi-generasi baru yang tidak terkukung oleh perspektif nasional, rasial, etnik, dan teritorial.
•    Pendidikan bisa formal atau nonformal berupa pelajaran bahasa asing, studi etnik, komunikasi antar budaya adalah bidang-bidang studi yang cukup penting diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi.
•    Pertukaran siswa, mahasiswa, ilmuwan, artis dan olah raga antar bangsa.
•    Media masa sebagai sarana untuk memasyarakatkan nilai universal.
Konflik Antar Bangsa
•    Konflik dan peperangan antar disebabkan karena para pemimpin bangsa yang satu tidak memahami dan menghargai budaya bangsa lain.
•    Konflik yang terjadi dikarenakan sifat entrosentris dan stereotip terhadap bangsa lain misalnya Hitler.
Kesalahpahaman antar budaya
•    Kesalahpahaman yang terjadi antara orang indonesia dengan orang Amerika seperti, orang barat sangat risi dan tidak sopan apabila kita menanyakan Berapa usia kamu?, Apakah anda sudah menikah?, Berapa anak anda??... Begitu pula orang Indonesia tersinggung apabila anak-anak barat memanggil nama depan kita tanpa sebutan Bapak. karena batasan Usia yang jauh.
•    Kesalahpahaman antara bangsa lazimnya dikarenakan stereotip antarbangsa tanpa disadari.

3. Analisis Jurnal Komunikasi Antarbudaya dalam Kehidupan Manusia
Dewi Widowati (Dosen STIKOM Wangsajaya Banten)
Manusia diciptakan oleh Sang Pencipta tidak ada yang  sama. Kenyataan itu membuat manusia harus berpikir  tentang  apa makna dibalik perbedaan tersebut. Bila dunia diciptakan dan diisi dengan manusia-manusia yang sama, yang seragam, baik sifat, karakter, perilaku, maupun nilai-nilai yang dianut, profesi, status dan lain-lain, maka tidak akan ada  riak gelombang kehidupan, tidak ada dinamika kehidupan. Kadang, perbedaan juga membuat suatu hubungan/relasi menjadi saling melengkapi, bahkan terkadang terasa indah. 
Berbicara tentang komunikasi antar budaya tidak akan lepas dari membahas tentang dua konsep yang berbeda, tetapi pada akhirnya keduanya saling mendukung, bahkan ada saling ketergantungan (interdependency). Smith (1976) menyatakan bahwa “komunikasi dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan” atau pernyataan Edward T.Hall (1959) yaitu “ komunikasi adalah kebudayaan dan kebudayaan adalah komunikasi”. 
Ini berkaitan dengan berbagai perbedaan gagasan, ide, karya yang dibuat,dipelajari oleh manusia yang berada dalam kelompoknya masing-masing. Bila masuk dalam pemaknaan apa itu komunikasi antar budaya, maka dapat diartikan bahwa komunikasi antar budaya itu sendiri sebagai pengalihan informasi dari seseorang yang berkebudayaan tertentu kepada seorang yang berkebudayaan lain.
Bila terjadi perbedaan makna dalam komunikasi antar budaya, dan perbedaan tersebut dapat diterima oleh masing-masing budaya secara apa adanya, maka komunikasi yang terjadi diharapkan dapat efektif. Tetapi, bila budaya lain kita maknai dari kacamata budaya kita maka efek komunikasi justru sebaliknya. Inilah uniknya komunikasi antar budaya, kelihatannya sulit untuk diterapkan, tetapi sebenarnya tidak, asalkan kita mampu dan mau ber-empati terhadap orang lain yang berbeda latarbelakang budayanya dengan kita. 
Gudykunst dan Kim (1994) menunjukkan bahwa orang-orang yang kita kenal selalu berusaha mengurangi tingkat ketidakpastian melalui peramalan yang tepat atas relasi antar pribadi. Tingkat ketidakpastian adalah keraguan kita akan perilaku dan sikap orang lain, seperti pertanyaan-pertanyaan yang kadang muncul dalam diri kita saat kita sedang berkomunikasi dengan orang lain, apalagi yang berbeda budaya, seperti misalnya : apakah saya terlihat aneh di depan dia? apakah dia nyaman berbicara dengan saya?. Menurut Gudykunst dan Kim, bahwa untuk mengurangi tingkat ketidakpastian itu dapat dilakukan melalui tiga tahap interaksi, yaitu (1) pra-kontak atau tahap pembentukan kesan melalui  simbol verbal maupun non-verbal (apakah komunikan suka berkomunikasi atau menghindari komunikasi); (2) initial contact and imppression, atau tanggapan lanjutan atas kesan yang muncul dari kontak awal tersebut; misalnya anda bertanya pada diri sendiri; apakah saya seperti dia? Apakah dia mengerti saya? Apakah saya rugi waktu kalau berkomunikasi dengan dia?. (3)  closure, mulai membuka diri anda yang semula tertutup melalui atribusi dan pengembangan kepribadian implisit. Ditambahkannya pula bahwa teori atribusi menganjurkan agar kita harus lebih mengerti perilaku orang lain dengan menyelidiki motivasi atas suatu perilaku atau tindakan dia. Pertanyaan yang relevan adalah apa yang mendorong dia berkata, berpikir atau berbuat demikian?. Segala pertanyaan-pertanyaan inilah yang membuat munculnya tingkat ketidakpastian dalam suatu komunikasi antarbudaya. Tetapi, apabila kita dapat memahami dan dapat menjawabnya melalui ucapan dan perilaku yang tepat,maka kesepahaman akan terjadi. 
Berkomunikasi dengan orang yang berbeda latarbelakang budaya dengan kita akan memberi suatu nuansa yang unik. Contoh yang cantik dari sebuah komunikasi antar budaya adalah dalam sebuah peristiwa penerbangan dari Denpasar (Bali) menuju Guam, di mana pramugari mengumumkan tata cara penggunaan pelampung penyelamat diri yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Jepang, Cina dan Tagalog secara bergantian. Ketika ditanya kepada pramugarinya, mengapa tidak cukup hanya dengan menggunakan bahasa Inggris saja, ternyata maskapai penerbangan itu mempunyai semboyan “Senyumlah kepada dunia, maka dunia akan tersenyum kepada Anda. Oleh  karena itu pendekatan yang kami gunakan adalah menyapa para penumpang dengan bahasa mereka. Kami belajar dari pengalaman, kami selalu mengangkut mayoritas penumpang orang Jepang, Cina, dan Filipina. Karena itu kami menyapa dengan bahasa mereka, dan termasuk bagaimana penumpang merasa sedang menumpang sebuah pesawat miliknya sendiri”.(Liliweri, 2003) 



DAFTAR REFERENSI

    Budisantoso, 2005, Sistem Komunikasi Indonesia Baru, Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN)Ø
    Effendy, Onong Uchjana, 2007, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ø
    Keesing, Roger M., 1981, Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer, Jakarta: Erlangga
Ø
    Mulyana, Deddy
Ø & Rakhmat, J., 1993, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya





Read More
Diposting oleh edu on
0 komentar
categories: | edit post


BAB I
                                                              PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
 Peran orang tua merupakan komponen  yang terkumpul di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil. Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak.Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar( Stewart dan Koch 1983).
Pembentukan watak yang dilakukakn keluarga merupakan tulang punggung bagi si anak, yang mana anak itu merupakan  kepentingan bersama untuk  melakukan semacam sosialisasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, yang mana  seorang anak tersebut tidak mengetatahui apa yang belum diketahui oleh  keluarga tersebut. maka dari itulah seorang orang tua berhak untuk memiliki rencana agar tidak terjerumus dan jatuh diatas dunia bebas. Seorang anak akan berpindah tangan pola asuhnya terhadap  orang lain, apabila orang tua  tersebut tidak bisa menjamin kebutuhan hidupnya  sehari-hari, dari sanalah akan berpindah tangan sebuah pola asuh anak terhadap orang lain.  Orang lain bisa menguasai terhadap anak yang bukan dari asli orang tuanya tersebut.  dengan bermacam-macam  cara yang dia perbuat entah itu dengan sebuah kesepakatan antara kedua orang tua asli si anak dengan orang yang bakal mendapatkan se anak. dari situlah terbentuk sebuah kesepakatan bersama.
Bimbingan yang timbul dari  keluarga memberikan  sebuah harapan dan cita-cita besar terhadap anak sematanya, itupun sangat membantu bahkan  sangat pula ide kontribusinya orang tua sangatlah  besar terhadap anak sematanya, keluarga  merupakan punggung  yang sangat besar daya kontribusinya terhadap anaknya, bahkan orang tua tersebut bisa membentuk sebuah kepribadian anak yang bernilai, dan berguna, bagi masyarakat maupun bangsa. Dengan mengajarkan nilai-nilai ilmu yang berakhlakul karimah. Anak yang taat terhadap orang tua dua tersebut  yang mana keta’atan anak tersebut tidak menyimpang dari nilai-nilai maupun norma-norma yang telah kita ketahui bersama antara lain bernilai dan berguna untuk orang lain.
Kedudukanya sebuah family kontribusinya terhadap anak sangat besar dan dibalik itu orang tua maupun family bisa juga akan mendatangkan sebuah kemudhorotan terhadap anaknya ketika seorang anak tidak mengikuti perintahnya orang tua atau family, dibalik kemudhorotan itu terjadi apabila seorang anak tidak taat apa yang selayaknya ia kerjakan dan harus melakukan perintahnya orang tua tersebut. Namun, anak tidak peduli apa yang orang tua perintahkan dan akhirnya jatuhlah kedalam kenistaan atau jatuh ke jalan yang tidak bagus yang di jalani anak.
Kehadiran orang tua terhadap anak akan mendatangkan sebuah nilai positif dan juga akan mendatangkan dampak negatif. Hal tersebut tergantung keduanya bagaimana mereka dapat mengendalikanya. Jika orang tua maupun familinya terutama ayahnya mampu mengarahkan ke jalan yang benar dan terkendali moral dan akhlaknya maka anak tersebut tidak akan terjerumus ke dunia bebas. Dan  setidaknya seorang bapak tersebut benar-benar ada waktu untuk mengisi waktu pada anak untuk memberikan sebuah pencerahan dan pendidikan yang baik. Orang tua (ayah), membisakan  selalu mendampingi anaknya ketika anak tersebut sangat membutuhkan sentuhan kasih sayang dari bapaknya.
Karena seorang bapak biasanya sibuk dengan pekerjaanya sendiri maupun pekerjaan lainya Sehingga pengontrolan kepada anak masih kurang dan minim dari itulah anak tersebut akan mendapatkan sebuah pembengkakan pikiran menyimpang dari norma-norma yang baik, kehadiran bapak sangat begitu penting ketimbang seorang ibu ini berarti kehadiran ibu tidak berarti sama sekali kepada anaknya akan tetapi pengontrolan bapak terhadap anak sangat begitu mengerti karakter anaknya apalagi anak tersebut berjenisan laki-laki.
Seorang anak tidak terlepas dari pergaulan bebas yang mana pergaulan bebas tersebut kita sering menjumpainya baik itu datangnya dari mereka sendiri ataupun datangnya dari pengaruh lingkungan luar kalau perilaku itu datang dan timbul dari anak tersebut berarti anak tersebut terbiasa melakukan penyimpang-penyimpangan yang tidak bisa diketahui oleh orang tuanya atau tidak diketahui oleh familinya sehingga anak tersebut akhirnya melakukan kebiasaan apa yang anak lakukan dalam setiap kebiasaanya.
Dorongan orang tua terutam bapak yang dikenal oleh anak merasa takut ketika bapaknya akan mengetahui perbuatan tercela atau  prilaku menyimpang. Wal hasil ketika anak tersebut diketahui oleh bapak. Maka bapak tersebut tidak ambil diam akan memberi sebuah teguran yang sedang maupun keras anak yang merasa takut apabila mereka (anak), jika mengulangi perbuatan semacam perilaku menyimpang tindakan yang akan dikasih orang tua terhadap mereka(anak), sangat berat apabila dibandingkan dengan konsekuensi dari seorang ibu terhadap dirinya meskipun sama-sama orang tua akan tetapi anak tersebut lebih takut kepada seorang bapak dibandingkan ke ibu. Jika kelakuan anak tersebut menyimpangnya dari lingkungan luar. Namun, sebelumnya kita terlebih dahulu mengetahui secara benar. apa itu perilaku menyimpang?


 Secara sederhananya kita dapat mengatakan bahwa perilaku menyimpang apabila menurut anggapan sebagian besar masyarakat (minimal di suatu kelompok atau komunitas tertentu), perilaku atau tindakan tersebut di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan, nilai-nilai, atau norma-norma sosial yang berlaku. Kembali pada perilaku awalnya yaitu perilku menyimpang yang dilakukan oleh anak yang mana perilaku menyimpang tersebut datangnya dari lingkungan luar bukan dari dirinya sendiri dalam artian datangnya perilku laku tersebut atas sebab pergfaulan yang tidak dibatasi dengan sebuah norm-norma kaidah yang telah berlaku dikalangan masyarakat umum maupun yang telah di berlakukan oleh pihak terkait. Pemerintah, kepolisian dll.
Kehadiran keluarga sangat berperan ketika anaknya mengalami sebuah kesenjangan pribadi maupun sosial kalau misalnya orang tua membiarkan terhadap arus yang selalu menggoyangkan kesenjangan anaknya, Maka akan tidak lama kemudian dan tidak lama pula akan mendatangkan sebuah mala petaka dan ke aiban bagi kelurga dan pihak keluarga terdekat. Dan  masyarakat sekitarnya. anak seharusnya tidak boleh membangkan terhadap orang tua ketika orang tua tersebut akan memilihkan sebuah pasangan kepada anaknya walaupun orang tua tidak begitu faham tentang anaknya yang mana anak tersebut menginginkan sendiri jodohnya Seburuk-buruknya orang tua tidak  akan menjerumuskan anaknya kedalam jurang. Dalam artian anak tersebut. tidak akan dijodohkan  begitu saja dengan sembarangan orang oleh orang tuanya. Namun, orang tua tersebut menginginkan nantinya sebuah keturunan yang baik dengan pilihan orang tua tersebut. Namun,  menurut orang tua calon yang akan  ditawarkan kepada anaknya itu merupakan calon yang dia impi-impikan sebelumnya. Orang tua berkuasa menentukan anaknya untuk dinikahkan atau dijodohkan sehingga timbullah sebuah paksaan  dari orang tua sifat kekuatan power terhadap anaknya.

 Kewajiban seorang anak kepada orang tua semestinya patuh sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran agama islam selama ini, karena orang tua mempunyai berwenang menjodohkan anaknya agar tidak terjadi  nikah dalam usia tua, yang di khawatirkan pula anak tersebut tidak akan  mendapatkan calon pasangan hidup. Akan tetapi, peran orang tua tersebut masih di anggap juga oleh anaknya dengan sebutan mengambil hak menentukan pilihan sendiri (jodoh, pasangan hidup). Kekuatan maupun kekuasaaan yang dilakukan terhadap  anak tersebut dianggapnya sebutan kekuasaan, karena dibalik itu orang tua memandang kepada anaknya setengah  berkewajiban mendidik putra-putrinya, agar kembali kejalan yang baik atau tradisi yang dahulu kata orang tua apabila kamu (anak), mengikuti peran orang tua dan mematuhi terhadap bimbingan  orang tua maka, respond orang tua mengapresiasi bagus  dan merespondnya pula kepada anaknya yaitu anak yang  berbakti terhadap orang tua dan agama islam.
Selain orang tua,  masyarakat pun  merasa kewajiban juga dan ikut serta untuk membidik anak itu  walaupun anak tersebut bukan anak dari mereka (masyarakat), yang sampai usia menikah, dalam artian peran orang terhadap anaknya bukan semata-mata anak mau dinikahkan disaat usia dibawah umur, atau usia belum sampai umur untuk menikah atau yang biasa dianggap sekarang usia berumur 16.tahun atau 18.tahun. untuk putri sedangkan laki-laki berkisaran nyampek usia 25tahun.
Namun Orang tua, juga bisa memberikan informasi penting kepada anaknya agar anaknya yang bakal mau dijodohkan tersebut benar-benar calon yang baik atau  calon yang beragama .(agama islam).karena dalam agama tersebut sudah dijelaskan dalam alqur an. Kalau mau cari calon suami yaitu harus beragama islam maupun yang putri  yang mana kalau putra sebaiknya dan  seharusnya mencari calon istri yang beragama islam juga karena dibalik kesamaan agama tersebut akan tercipta sebuah ke fitriyaan yaitu rumah yang mengenal dengan sebutan rumah baru yaitu rumah sakinah muwaddah warohmah dunia maupun akhirat. Dari sana orang tua dua sangat sekali memperhatikan anaknya untuk menentukan calon-calon pasangan yang berilmu dan budi pengerti  terutama pula yang beragama islam, tiada lain dari seorang tua kepada anaknya agar anak tersebut menempuh jalan.
2.2. Rumusan Masalah
Ø  Bagaimana peran orang tua ketika dihadapkan dengan anak yang masih belum keinginan untuk menjodohkan ankanya?...
Ø  Bagaimana dampak pengaruh negatifnya ketika anaknya tidak mau taat atas kehendak orang tuanya?..
3.3. Manfaat Penelitian.
Sebagaimana tujuan penelitian, maka manfaat penelitian juga bukan sekedar manfaat yang diperoleh individu peneliti. Artinya manfaat tersebut bukan manfaat subjektif bagi  peneliti. Akan tetapi apa manfaat yang dapat diambil setelah dilakukanya penelitian tersebut.
Ø  Untuk ingin mengetahui sejauh mana peran orang tua tersebut mengayomi anaknya untuk mau dalam perjodohanya.
Ø  Untuk ingin mengetahui dampak ketidak puasan anak terhadap orang tua, ketika orang tua tersebut. sudah menjodohinya(calon pilihan orang tuanya).
Ø  Untuk ingin  mengetahui kebijakan orang tua memaksa anaknya untuk segera nikah pada usia yang sedang mengalami kedewasaan
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Landasan Teori.
Kami disini mengkaitkan kerangka teori ini dengan pengendalian kontrol orang tua terhadap anaknya supaya payung kontrol yang diaplikasikan atau diterapkan orang tua tersebut, kepada anaknya sesuai dengan apa yang mereka inginkan, berkiprah atau melihat sebuah aturan yang kita lihat sehari-hari yang kita jumpai maka disitulah sedikit banyak kesadaran orang tua mengetahui sebuah pengontrolan kepada anaknya. Kami disini sebagai peneliti ingin mengenalisis sebuah kelakuan atau peristiwa yang menyimpang  dari norma-norma dan kaidah-kaidah. artinya kelakuan masyarakat maupun orang lain yang melihat rambu-rambu lampu merah nyala maka, pengendara sepeda motor maupun mobil akan  berhenti apabila,  lampu merah tersebut nyala merah dan ketika, lampu hijau maka para pengendara melanjutkan sebuah perjalanya.
Dalam sebuah peraturan yang banyak dibuat oleh aparat tertentu belum tentu juga para pengendara sepeda motor maupun mobil mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh pihak terkait. Disitulah aparat pengak hokum yang terkait bisa mengendalikan sebuah prilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat maupun orang yang tersangkut melakukan sebuah penyimpangan sosial maupun prilaku yang mengakibatkan ketidak nyaman terhadap orang lain, diberbagai tempat.(lalu lintas, pengendaliasn sebuah emosional dan prilaku penyimpangan, dan norma-norma tatanan nilai).
Menurut Peter L. Berger (1978), yang dimaksud pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota-anggota membangkang.
Sementara itu menurut Roucek (1965), penegendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana atau tidak untuk mengajar individu agar dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan nilai kelompok tempat mereka tinggal.
 Adapun Menurut ( Soekanto,1981), yang dimaksud dengan pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membingbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar memenuhi nilai-nilai kaidah yang berlaku.
Didalam masyarakat, masing-masing larangan atau aturan sudah ada dihadapan mereka yang mana aturan-aturan tersebut tujuanya hanya untuk tidak melakukan hal-hal yang melakukan perbuatan penyimpang baik tatanan individual maupun kelompok. Rambu-rambu yang sudah terpasang disepanjang jalan lalu lintas tersebut untuk tujuan keselamat diri sendiri  maupun untuk keselamatan terhadap orang lain. Manfaat akan kembali pada mereka masing-masing masyarakat yang patuh terhadap sebuah aturan yang dilakukan sebuah atau kaidah-kaidah norma-norma yang telah berlaku disuatu tempat tersebut.
Mengapa peran orang tua sangat peduli terhadap anaknya ketika anak tersebut, menginjak usia nikah(dini)?.dan mengapa pula orang tua tersebut perlu melakukan sebuah proses pengontrolan kepada anaknya?.Hal Yang sedemikian itu orang tua melakukanya justru supaya anak-anaknya  tidak terjebak dalam sebuah kegagalan fitrah yang batin atau orang tua tersebut meragukan apa yang akan di impikan sebelumnya dan meragukan  ketidakmampuan sebuah calon yang sebenarnya apa yang orang tua inginkan. Untuk mengantikan posisi orang tua kelak nanti jika orang tua tersebut mulai tua supaya ada semacam pengganti orang tua.


Disini kami mengutip dan mengangkat dalil-dalil alqur an(ayat alquran), yang mana dalil al qur an ini sangat mendukung pula kepada orang “tua”  untuk mendidik anaknya. Yang mana anak tersebut. harus mengikuti apa yang telah allah swt. perintahkan kepada manusia untuk menyembah pada dia,(allah). Dan taat kepada rasulnya.(muhammmad saw). Dan tidak Cuma itu, selain menyembah pada tuhanya dan ta’at pada rasulnya juga wajib berbakti pada kedua orang tua  dan mengabdi kepada kedua orang tuanya dan tidak boleh mengatakan kata-kata “ah”.kepada orang tua.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”, (Q.S An Nisaa’, 4:36)
Meneurut saya Ayat alquan ini menyangkut halnya dengan Pola asuh rang tua terhadap anaknya yang mana orang tua berkewajiban membimbing anaknya supaya menuju jalan yang baik sesuai dengan kaidah-kaidah atau bahkan  dengan aturan yang tercantum dalam ayat alquran ini, hal tersebut kami fahami betul bahwa kedudukan orang tua mempunyai wewenag yang kuat untuk mempengarahui anak asuh untuk berbakti kepada orang tuanya, bahkan orang tua bisa disebut dengan istilah otoriter, demokratis, permitif. Istilah otoriter bahwasanya orang tua memberi standar kepada anaknya yang harus dituri, ditaati, mematuhi perintahnya orang tua, anak harus patuh terhadap orang tua sesuai kaidah-kaidah ayat yang ada dalam penelitian ini.  
“Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)”. (Q.S Al An’aam, 6:151)
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan”. (Q.S Al Israa’, 17:23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka”. (Q.S Maryam, 19:14)

2.2.Peran Orang Tua.
            Beragam pengertian  tentang peran yang dilakukan orang tua kepada anaknya untuk membentuk dan membina rumah tangga baru mempunyai beragam  banyak pengertian yang berbeda dan luas Namun, maksud  dari pengertian peran tersebut. Yaitu menambah hubungan interaksi sosial atau keluarga. Dalam sebuah contoh. Misalnya anak membantu mempengarahui antara anggota-anggota kelompok, sanak saudara. Tambahan pula struktur mempertegas proses tekanan dan penyusaian diri di antara sanak, berbagai macam hubungan peran harus diuraikan secara terperinci, juka rumah tangga itu mencakup sanak tertentu umpamanya jika rumah tangga itu mencakup seorang laki-laki dan ibu martuanya, mungkin ad a peraturan-peraturan yang menuntut banyak pengekanan atau meniadakan antara keduanya..(sahat simamora. 1991).
            Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dalam kegiatan kehidupan individu. Keluarga dapat digolongakn ke dalam kelompok primer, selain karena para anggotanya saling mengadakan kontak langsung, juga karena adanya keintiman dari para anggotanya.(J.Dwi Narkowo & bagong Suryanto).
Nikah dalam bahasa arabya adalah berkumpul, dalam syar iyahnya, adalah akad yang mencakup terhadap ucapan maupun lafadz, sedangkan dalam hakiktnya adalah watik. (syeh islam zhakariyahya Al ansori, 92-100, Tuhfattullab ).


Pranata keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara diterima untuk menyelesai-kan sejumlah tugas penting. Beberapa pranata sosial dasar yang berhunungan dengan keluaga inti adalah sebgai berikut.
Ø  1.Pranata kencan.
Ø  2.Pranata peminangan.
Ø  3.Pranta pertunangan.
Ø  4.Pernata perkawinan.
2.2.1.Pranata Kencan(daiting)
Kencan merupakan perjanjian sosial yang secara kebetulan dilakukan oleh dua orang individu yang berlainan jenis seksnya untuk mendapatkan kesenangan. Pada umumnya kencan ini mengawali suatu perkawinan dalam keluarga. Jadi fungsi kencan yang sebenarnya adalah agar supaya kedua belah pihak saling kenal-mengenal. Selain itu memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk menyelediki kepribadian dari mereka masing-masing sebelum mereka mengingatkan diri pada suatu perkawinan.
2.2.2.Pranata Peminangan(Courtship)
Kencan merupakan langkah pertama dalam rangkaian untuk menetapkan peranan utama keluarga. Apabila kencan sudah mantap maka dapat dilanjutkan dengan peminangan. Jadi, peminangan merupakan kelanjutan dari kencan dan diartikan sebagai pergaulan yang tertutup dari dua individu yang bertujuan untuk kawin. Jadi, fungsi peminangan adalah untuk menguji kesejajaran pasangan dalam hal seperti halnya menyesuaikan diri sebelum sampai pada perkawinan.  


2.2.3.Pranata Pertunangan (Mate- selection)
            Antara peminangan dan perkawinan dikenal dengan lembaga pertunangan. Pertunangan dapat diartikan sebagai perkenalan secara formal antara dua orang individu yang berniat akan kawin dan diumumkan secara resmi. Jadi, pertunangan merupakan kelanjutan daripada peminangan sebelum terjadi perkawinan.
2.2.4.Pranata Perkawinan(Marriage)
            Pranata yang keempat adalah yang berhubungan dengan keluarga inti, yaitu perkawinan. Arti sesungguhnya dari perkawinan adalah penerimaan status baru, dengan sederetan hak dan kewajiban yang baru, serta pengakuan akan status baru oleh orang lain. Perkawinan merupakan persatuan dari dua atau lebih individu yang berlainan jenis seks dengan persatuan masyarakat.(Horton & Hunt, 1987).

            
BAB III
PEMBAHASAN
3.3.1 Peran  Orang Tua  Mendidik Anak Asuh.
Salah satu peran yang dilakukan orang tua terhadap anak asuhnya yaitu. Orang tua dianggap sebagai pemimpin nomor satu yang ada dalam keluarga, yang mana peran orang tua akan membentuk sebuah pendidikan terhadap anak asuhnya untuk menemukan sebuah pendidikan yang bagus. Keberhasilan anak tidak terpas dari peran orang tua yang membimgbing anaknya. Berkaitan dengan bimbingan tersebut, tidak lepas pula peran orang tua yang mengupayakn sebelumnya terhadap anak sematanya untuk menjadi anak yang baik dan budi pengerti mendidik anak bukanlah pekerjaan yang gampang dan udah Namun, adanya orang tua sebagai pemimpin utama dalam keluarga  tidak terlepas pola asuh kepada anaknya, berkaitan dengan sebuah pemimpin keluarga orang tua berhak tidak terlepas akan menjodohkan anak asuh tersebut terdahap salah satu calon  yang dianggap oleh orang tua itu, bagus dan baik.
Arti sebenarnya dari perjodohan  adalah penerimaan Status baru, dengan sederatan hak dan kewajiban yang baru, serta pengakuan akan status baru oleh orang lain. Penimangan dan penerimaan  sebuah calon melanjutkan sebuah status jodoh merupakan persatuan dari dua tau lebih individu yang berlain  jenis seks. Pemimpin dalam keluarga dianggap orang nomor satu apabila Orang tua tersebut mempunyai sikap dewasa yang membawa anak asuhnya tersebut ke dewasaan juga, terutama dalam masa perkembangan jodoh dan penentuan sebuah status baru yaitu proses pernikahan.


Tugas orangtua terhadap anak asuh salah satunya ialah mendidik dan membimbing anaknya menjadi anak yang baik dan bermanfaat bagi kalangan masyarakat maupun dirinya sendiri. Peran Orang tua akan  mempersiapkan anak asuhnya itu  menuju jenjang  kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan baru. Dalam bimbingan dan pengarahan yang dilakukan orang tua pada anak maka, anak asuh akan mengalami sebuah rumah tangga atau akan menjalani sebuah pasangan hidup ketika anak asuh tersebut dianggap usianya sampai batas-batas umur yang berlaku untuk menimang proses pasangan hidup. Kedewasaan pada anak asuh tidak menyimpang pula sentuhan  dari orang tua untuk menjalani sebuah proses kehidupan baru kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan yang lainya.
3.3.2.Pola Asuh Orang Tua
 Tipe-tipe atau cara untuk melakukan sebuah pendekatan yang dilakukan orang tua terhadap anak asuhnya akan mengalami sebuah kecenderungan positif maupun kecenderungan yang negatife adapun kecenderungan tersebut bermacam-macam kecenderungan untuk mengetahui positif dan negative itu berada pada anak asuhnya, disisni kami tidak menjelaskanya secara rinci maupun secara luas. Namun disini kecenderungan anak asuh ketika dihadapkan semacam tersebut. Mengalami sebuah tangapan seperti yang kami tulis disini. Antara lain Orang tua berlaku sangat ketat dan mengontrol anak dengan mengajarkan standar dan tingkah laku. Pola asuh ini mengakibatkan kurangnya hubungan yang hangat dan komunikatif dalam keluarga. Anak dari pola asuh ini cenderung moody, murung, ketakutan, sedih, menggambarkankecemasan dan rasa tidak aman dalam berhubungan dengan lingkungannya, menunjukkan kecenderungan bertindak keras saat tertekan dan memiliki harga diri yang rendah. (Baumrind Berk, 1994)
3.3.3.Metode Pendekatan Orang Tua Terhadap Anak Asuh.
Adanya metode pendekatan yang dilakukan orang tua kepada anak asuh sangat berfungsi adanya keterlibatan keluarga maupun family yang identik penting pula dalam sebuah penentuan proses pernikahan dalam berumah tangga kelurga dianggap pusat kehidupan oleh indivu dan masyarakat setempat sehingga adanya pendekatan atau family ini sangatlah memberi pencerahan informasi yang datang langsung dari orang tua kepada si anak asuh. Hubungan keluarga dengan seorang anak sendiri tidak terlepas jika kedua belah pihak  anak sama orang tua akan mengalami sebuah “kesakitan” maka salah satu pihak akan mendampingi dan menolong seperti halnya sebuah ikatan hubungan sedarah antara saudara maupun family. Untuk melindungi anak yang meranjak kedewasaannya peran seorang orang tua kepada anak bisa mengubah yang dulunya tidak mempunyai hubungan status akan tetapi ketika keluarga maupun family terjun langsung dihadapan seorang anaknya, akan berubah menjadi orang yang berstatus kelurg., berisrti, bersuami, berpasangan, dll.
Pada dasarnya proses yang dilakukan orang tua kepada anak untuk mengendaki dan megikuti apa yang sudah diupayakan orang tua kepada anaknya terlebih orang tua tersebut melakukan sebuah tawar-menawar maunya atau  tidaknya si anaknya itu menerima atau menolak, seperti halnya para penjual barang sama pembeli disitu mereka saling tawar-menawar antara kedua belah pihak. Isu seperti tawar menawar seperti ini kerap sekali kita jumpai diberbagai kalangan masyarakat Namun. Sebagai keluarga besar tentunya keluaraga tersebut bisa menilai pada anaknya bahwasanya anak tidak mau kalau misalnya dianggap diperjual belikan oleh sikap orang tua, terhadap calon yang mau dijodohkanya.
Tentu saja, anak merasa sakit hati jika orang tua tersebut melakukan hal yang menyimpang kepribadian sikap psikologi seorang anak yang belum terbiasa mengalami hal semacam tersebut. “Tawar Menawar” yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak ketika kami menyelusuri atau memperdalam informasi-informasi yang konfrensif disitu terdapat sebuh responden dari yang kami dapatkan antar lain adalah.calon pasangan yang mau tawarkan kepada anak, tidak semua yang kami masukkan disini kami tulis semua Cuma yang paling kami taruh dalam informasi ini yang terbiasa orang tua melakukan hal semacam itu,  untuk merinci kesemuanya itu sanagt sukar dan sulit kami lakukan ini Cuma intinya kesemuanya. Antara lain orang tua memilih calon tersebut. Adalah karena calon tersebut berasal dari orang kaya, keluarga bergaul dengan keluarga-keluarga kaya lainya, karena kekayaan ia menguasai “harta” yang tinggi dalam tawar menawar pasaran perkawinan.
Maksudnya, Keluarga-keluarga kaya lainya memandang dia sebagai calon menantu yang baik bagi anak-anak mereka. Begitu  juga jika keluaraga besar mempunyai sebuah kedudukan tinggi atau memppunyai kekuasaan terhadap orang lain, dari situ letak kedudukan orang tua atau keluaraga bisa mempengarahui terhadap anak, untuk tidak maunya seorang anak tidak bisa melawan dan akhirnya anak tersebut. Menuruti apa yang dimaukan dan apa yang dikehendaki seorang orang tua. Menurut orang tua atau keluaraga besar, cinta tidak dianggap sebagai suatu proses kelangsungan perkawinan Namun, menurut orang tua cinta sebagai suatu proses system atau cara menyinggirkan sistem statifikasi pada banyak masyarakat, dan orang tua maupu tetangga atau masyarakat tersebut memperingatkan untuk tidak menggunakan cinta sebagai dasar pemilihan jodoh.

3.3.4 Menentukan pasangan hidup oleh orang tua.
            Apabila dalam suatu masyarakat tedapat perbedaan mengenai kejanggalan hidup. Maka keluarga besar akan menentukan sebuah gagasan atau pendapat maupun opininya dan mewawiskan statusnya pada tiap-tiap anggota setempat, yang mana anak tersebut menjadi sebuah pembicaraan atau isu-isu berkembang yang belum selesai dimasyarakat, dan dikhawatirkan pula justru akan  mengalami sebuah kegoncangan bahkan akan mengalami ketidak pastian statusan anak tersebut. dengan pasangan hidupnya, fungsi keluarga terhadap anak yang bakal mendapatkan sebuah calon pasangan bukan dalam artian kelurga tersebut akan mengambil hak-hak yang bisa merusak rasa kenyaman para calon pasangan tersebut. Cuma fungsi kelurga ini adalah mempunyai hak-hak keistimewaan yaitu, menentukan kenyaman kepada anak. Jadi keluarga atau orang tua bahkan family merupakan pemelihara kepada anaknya yang mengalami sebuah penderitaan, maupunbeban psikologi jiwanya.
            Meskipun Orang tua bisa menentukan kestatusan kepada anak yang bakal dicalonkanya akan tetapi dalam norma-norma kaidah yang berlaku saat ini justru dianggap orang tua tersebut dianggapnya tidak mengetahui tentang kepribadian seorang anak yang menyelimuti pada anak. Bahkan benar pula opini masyarakat atau orang ketiga bahkan orang luar yang mengatakan sedemikian itu. Didalam ajaran agama islam, dalam ajaranya telah dijelaskan orang tua hanya sebagai penentu piihak perestu jika anak telah menentukan jodohnya sendiri maka anak sama orang tua tinggal berkomunikasi. orang tua hanyalah pendamping dari semua ini untuk melindungi anak ketika calon anak orang itu diketahui tidak berstatus anak yang baik.


3.3.5.Study Kasus.
            Kami mengambil kasus ini di daerah burneh kec. Bangkalan daerah perumnas. Daerah yang kami jadikan sebuah penelitian karena di daerah ini peran orang tua terhadapa anak begitu dominan dan sangat berpengaruh pula terhadap ke statusan anaknya, anak yang masih dalam sebuah pendidikan menengah ketika mereka sampai dalam masa membina rumah tangga maka anak tersebut, tidak bisa berbuat apa-apa, dalam artian tidak membantah karena dia takut terhadap orang tua dan takut dibilang anak yang tidak taat kepadanya(orang tua), bahkan takut pula dikatakan orang yang tidak penurut ajaran ke agamann kaidah-kaidah agama islam.
Ke khawatiran orang tua kepada anak bukanlah hal biasa Namun, ke khawatiran orang kepada anak karena di khwatirkan takut tidak mendapat sebuah pasangan terutaman anak yang berjenisan perempuan disitu peran orang tua sangat berjasa kepada anaknya karena dengan peran yang dilakukan orang tua kepada anaknya hanya untuk menyungsong masa depan yang lebih baik ketika, berstatusan atau berumah tangga, kalau kita sebagai peneliti mengartkanya sebaik mungkin Namun, tidak kesemuanya orang atau masyarakat yang punya pikiran sama seperti yang kami hasilkan atau data yang kami ketahui disuatu lapangan.
            Dalam sebuah kasus atau peristiwa kejadian disuatu tempat yang kami peroleh atau informasi yang kami dapatkan bahwasanya Jika seseorang anak tersebut mempunyai hubungan pacaran atau bermain dibelakang orang bahkan orang  tua tidak tahu dengan hubungan anaknya dengan salah seseorang maka, gegelisahan orang tua terhadap diri mereka sendiri maupun terhadap masyarakat mengalami sebuah pembicaraan yang berefek atau berdampak psikologi terhadap kekelurgaanya sendiri maupun gegoncangan terhadap masyarakat itu sendiri bahwasanya anak itu secepatnya harus dinikahkan dengan salah satu pasanganya jika anak tersebut mempunyai pasangan tunangan.
            Apabila anak tersebut              tidak mempunyai sebuah status seperti halnya, tunangan atau masih  dalam tahapan rancangan pendekatan sebuah pertunangan dengan salah seseorang maka, si anak tersebut akan dimondokkan kesuatu yayaysan atau pondok, yang melatar belakangi sebuah pendidikan formal atau informal pendidikan atau bernuansa pengajaran dari salah seorang kiyai yang mempunyai sebuah yayasan tersebut. Peran orang tua yang menjaga anaknya sebagai pilar untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah itu yang orang tua inginkan dan mereka(orang tua), harapakan pengkontrolan atau pengawasan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya merupakan kontribusi besar untuk mendidik yang mana peran orang tua tersebut masih juga dianggap kurang peduli padahal peran yang dilakukan orang merupakn murni karena menjaga anak sematanya.
            Salah satu pendekatan terhadap anaknya dalam membina sebuah pranata pertunangan dan melanjut ke perkawianan bermacam-macam pendekatan. Tidak jauh pula apa yang kami bahas dari atas atau dari depan yaitu, dengan cara pengenalan, peminangan, pertungan, dan terakhir yaitu perkawianan. Namun, tidak semua cara tersebut mereka tempuh dari yang satu sampai terakhir kadang kata orang tua katanya, kadang anaknya nikah tanpa ada cara tersebut. Misalnya anaknya bekerja disuatu Negara yaitu di Negara timur tengah arab Saudi, Riyadh atau di Negara Malaysia,anak yang biasa “merantau”. Jadi kalau misalnya anak itu masih di naungan orang tua maka, tetap peran orang tua sangat berpengaruh besar kepada anaknya.


            Anak yang dijodohkan orang tua terhadap salah satu pasanganya awal-awalnya bersifat kurang suka dan kurang sayang dikarenakan para mempelai maupun masing-masing dua calon kurang kenal diantara mereka, ini adalah kasus yang kami dapat tanpa melalui sebuah kuesener atau wawancara langsung terhadap yang bersangkutan. Namun data yang kami peroleh ini merupan data yang kami dapatkan hasil analisis masyarakat tetangga kami yaitu. Seinullah dengan pasangan yaitu Holideh. Di desa palengaan kec.pamekasan. Namun hubungan mereka lambat laun tidak mengalami sebuah keretakan konflik dan mereka justru mumpunyai rasa kasih sayang dan akhirnya mereka dikarunai sebuah anak putri. Ini adalah berkah peran orang tua kepada masing-masing kepada kedua para pasangan waktu.
            Peran orang tua lebih mengetahui jika dibandingkan dengan anaknya sendiri yang mana anak tersebut akan bersikukuh ingin mencari pasangan yang lebih baik menentukan jodohnya dibandingkan orang tuanya. Mengapa orang tua lebih tahu dibandingkan dengan anak sendiri?.. karena orang tua katanya pak ahmad Subri. lebih mengetahui unsur-unsur asalnya anak calon tersebut. Unsur-unsur yang pak subri ketahui katanya calon pasangan bisa dikatakan baik apabila sicalon tersebut merupan keturunan orang bukan  dari anak hasil hubungan gelap. Salah satu dari orang calon tersebut bukan dari hasil nikah halal atau resmi. Dalam artian hasil hubungan gelap. Yaitu antara bapaknya anak atau ibunya anak tersebut. Yang dikatakan oleh bapak ahmad subri  jam 16.15. 02.09.2012.


BAB IV
PENUTUP
4.4.1 Kesimpulan.
Pada kesimpulanya adalah orang tua merupakan payung bagi anaknya yang mana orang tua atau family tersebut. Sangat berperan mengayomi anaknya dan menentukan sebuah kepemilikan sebuah status, hadirnya orang tua sangat berpengaruh tanpa adanya penentuan dari orang tua tentu anak tersebut akan mengalami sebuah kegagaglan perkawinan atau juga anak itu akan mengalami kegagalan rumah tangga.
Sedangkan anak yang mengalami sebuah suntikan untuk dijodohi dengan salah satu calon  yang mana calon tersebut berlatar belakang atau datangnya  dari orang tua maka, anak akan mengalami sebuah kefitrahan dunia baru yaitu, rumah tangga. Rumah baru yang akan mereka tempuh selama ini.  Dengan maunya arahan dari orang tua atau dari  family maka orang tua merasa lepas dari tanggung jawabnya sehingga orang menginkan supaya rumah tanggaa yang mereka jalani diharapkan  bisa menjalaninya. karena dengan rumah tangga ini orang tua merasa senang dan bahagia, atas apa yang orang tua harapkan sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA
Engels, F., 1970, the Oringin private property, and the state, new York of family,internasional publisher company.
Eisentadt, SN., dalam majalah Diogenes No. 59 (1967). Terjemahan Indonesia artkel ini terdapat dalam; Ronald Robertson (ed.), agama dalam analisis dan interpretasi sosiologis,Jakarta; rajawali, 19888, hln 349-376.

Read More
Diposting oleh edu on
0 komentar
categories: | edit post

Recent Posts

Recent Comments

Blogroll

Social Icons

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Pengikut

Featured Posts

About Me

Foto Saya
edu
orang nya tinggi ya agak cuakep siiihh,, he he
Lihat profil lengkapku

Labels

Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates